• MTSS NURUL HUDA SUKARAJA
  • YPPNH SUKARAJA BUAY MADANG OKU TIMUR SUMSEL 32361 NSM : 121216080001 NPSN : 10648701

Hikmah Ramadhan di Era Digital

Ramadhan Tahun 1443H/2022M masih dalam bayang-bayang Pandemi Covid-19, sehingga dalam pelaksanaan ibadah Ramadhan tetap harus memperhatikan protokol kesehatan. Hal ini selalu diingatkan karena pada bulan Ramadhan, frekuenasi ibadah umat Islam cenderung mengalami peningkatan dari bulan-bulan lainnya.

Selain itu, Ramadhan di era digital seperti tahun ini, mau tidak mau ada dampaknya dalam aktivitas ibadah Ramadhan. Kehidupan di era digital menjadi tanpa batas dan menjadi dunia lain. Akses informasi di era digital sangat cepat dan mudah karena hal ini ditunjang dengan perangkat teknologi canggih, seperti smartphone yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Hampir setiap orang tidak bisa lepas dari smartphone, baik anak-anak maupun orang dewasa. Puasa di era digital dimudahkan dengan berbagai aplikasi yang berkaitan dengan aktivitas ibadah Ramadhan.

Melalui kemudahan yang sudah diberikan ini, diharapkan umat Islam dapat memaksimalkan manfaat yang ada dari perkembangan teknologi, sehingga ibadah akan lebih khusyuk dan meningkatkan kualitas dan kuantitas aktivitas ibadah di bulan Ramadhan, sehingga tujuan puasa agar menjadi orang-orang yang bertakwa dapat tercapai. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan perangkat teknologi tidak boleh membuat umat Islam terlena dan mengakibatkan puasa hanya sebatas menahan lapar dan haus.

 

Di internet, kajian-kajian keislaman berlimpah ruah, sehingga umat Islam dapat dengan mudah menemukan ceramah-ceramah agama yang dapat dimanfaatkan di bulan Ramadhan ini untuk menambah pengetahuan tentang Islam, tetapi umat Islam harus selektif dalam memilih ceramah-ceramah agama tersebut. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa kita benar-benar belajar ilmu agama dari ustadz yang benar dan jelas silsilah keilmuannya.

Perangkat teknologi yang canggih selain membawa dampak positif dalam aktivitas ibadah Ramadhan, dapat juga menjadi pengganggu aktivitas ibadah di bulan Ramadhan, karena hanya digunakan untuk menghabiskan waktu membuka media sosial dan bermain game. Jangan sampai perangkat teknologi hanya menjadi sarana untuk  ghibah, ujaran kebencian, fitnah, berita hoaks, maksiat, dan aktivitas negatif lainnya. Semua aktivitas negatif tersebut sudah pasti akan mengurangi kualitas ibadah Ramadhan.

Para orang tua harus mampu memberikan contoh yang baik untuk anak-anaknya dalam memanfaatkan perkembangan perangkat teknologi, karena kemungkinan besar anak-anak telah mengambil model tersendiri dari perangkat teknologi dalam aktivitas ibadahnya. Orang tua harus jeli atas perubahan yang terjadi, perubahan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Anak-anak kita bukan lagi anak-anak kita, tetapi anaknya era digital, dimana anak-anak lebih dekat, kangen, dan nyaman bersama perangkat teknologi dibanding bersama orang tuanya. Orang tua tidak bisa melarang dan menjauhkan  anak-anak dari perkembangan perangkat digital.

Hal yang dapat dilakukan orang tua adalah harus memantau dan memastikan bahwa kosa kata yang dipakai anak-anak dalam bermedia sosial merupakan kosa kata yang sopan. Gambar dan video yang diunggah ke dunia maya adalah gambar dan video yang tidak bertentangan dengan norma Islam dan norma peraturan perundang-undangan.  Dunia anak-anak era digital memang telah berubah, tidak lagi sama dengan dunia orang tua ketika masih anak-anak. Orang tua seyogyanya bisa masuk ke dunia anak sehingga bisa membimbing mereka untuk belajar hikmah berpuasa melalui perangkat teknologi. Di era digital ini, anak dapat dengan cepat dan mudah memperoleh berbagai konten-konten ceramah agama, sehingga anak-anak memperoleh nilai keagamaan melalui media sosial. Di sinilah dibutuhkan bimbingan dari orang tua dan orang-orang terdekatnya.

Mari, bijak dan selektif dalam beraktivitas selama bulan Ramadhan di era digital ini, agar terhindar dari maksiat dan dosa digital.

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
CBT Seleksi Nasional Peserta Didik Baru MAN Insan Cendekia

Tahun pelajaran 2021/2022, bertempat di Laboratorium Komputer MTs Nurul Huda Sukaraja, ada sebanyak 8 orang peserta didik MTs Nurul Huda Sukaraja mengikuti CBT Seleksi Nasional Peserta

26/02/2022 13:59 - Oleh Admin Web - Dilihat 465 kali